Pages

Saturday, November 27, 2010

mengenal istilah modding SONY ERICSSON


Sebelum kita melangkah lebih jauh di area
modding ponsel – ponsel Sony Ericsson, ada
baiknya kita mengetahui dulu istilah – istilah yang
sering dipakai dalam modding. Tujuannya tidak
lain agar kita semua tidak “celingak-celinguk”
ketika menemukan istilah tersebut dan
meminimalisir kekeliruan dalam FLASHING
(nah,, dapet satu istilah nih, hehehe) ponsel –
ponsel Sony Ericsson khususnya
Tidak berlama – lama lagi, berikut ini saya sajikan
daftar istilah – istilah dalam modding :
Firrmware : Software / perangkat lunak yang
dibuat oleh vendor (perusahaan pembuat ponsel)
untuk mengoperasikan fitur-fitur ponsel, yang
terdiri dari beberapa bagian yang lebih kecil.
Flashing : Proses memasukkan firmware ke
ponsel.
Patching : Proses memodifikasi sebagian dari
firmware dengan mengganti byte-byte data yang
sudah ada dengan nilai yang baru, dengan tujuan
memanipulasi >sistem ponsel untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Misal: fitur
baru, menon-aktifkan suatu fitur yang dianggap
mengganggu, dan lain sebagainya.
FS (File System) : Bagian dari firmware yang
berfungsi untuk menyimpan file-file settingan /
konfigurasi agar ponsel dapat digunakan
sebagaimana mestinya, yang sekaligus berfungsi
sebagai tempat internal memory / phone
memory ponsel.
MAIN / FLASH : Bagian utama firmware yang
berfungsi sebagai Operating System (OS) ponsel
yang mengoperasikan fungsi-fungsi ponsel itu
sendiri.
Backup : Membuat salinan / copy-an dari data-
data / file-file penting, sebelum melakukan
modifikasi terhadap ponsel, agar jika hasilnya
tidak sesuai keinginan / tidak memuaskan, maka
file-file yang sudah dibackup tadi dapat
dikembalikan / di-restore lagi ke ponsel.
Restore : Mengembalikan file-file / data-data
yang sudah di-backup dengan tujuan
mengembalikan keadaan seperti sebelumnya.
Upload : Mengcopy file dari komputer ke FS (File
System) ponsel.
Download : Mengcopy file dari FS (File System)
ponsel ke komputer untuk dimodifikasi atau di-
backup.
Finalize / Finalizing : Tahap terakhir dalam
proses full flashing, yaitu proses mengcopy file-
file konfigurasi / settingan ponsel yang paling
utama, beserta file-file sertifikat Java ke FS (File
System) ponsel, agar ponsel dapat digunakan
kembali setelah mengalami full flashing.
Full flashing : Proses flashing yang dilakukan
pada bagian MAIN dan FS ponsel.
Partial flashing : Proses flashing yang dilakukan
hanya pada bagian MAIN saja, atau hanya pada
bagian FS saja.
Cross flash : Flashing suatu tipe ponsel dengan
menggunakan firmware tipe ponsel lain yang
memiliki spesifikasi sama dengan ponsel tersebut.
Misal : Cross flash K750i dengan firmware W800i.
Update firmware : Proses meng-update
firmware ponsel dengan firmware yang versinya
lebih baru / aktual, dengan tujuan menghilangkan
bugs-bugs pada versi firmware sebelumnya.
Bug : masalah masalah yang tidak terdeteksi
(tidak diketahui) sebelumnya. biasanya pihak
vendor baru mengetahui terjadinya bugs pada
saat ponsel telah diluncurkan di pasaran.masalah
ini dikarenakan oleh kesalahan firmware ponsel.
Sehingga semua ponsel dengan tipe yang sama
yang menggunakan versi firmware yang sama,
akan mengalami masalah yang sama. Misal:
baterai yang tidak dapat di-charge sampai 100%
penuh.
Customize / Customizing : Modding yang
dilakukan pada FS (File System) ponsel dengan
tujuan mengkostumisasi tampilan ponsel.
Biasanya dilakukan untuk mengganti tampilan
icon-icon menu ponsel yang standar dengan
tampilan baru yang lebih menarik.
db20xx : Jenis chipset yang digunakan pada
ponsel.
db2000 (disebut juga marita full) : Z1010, V800,
Z800, W900
db2010 (disebut juga marita compact) : J300,
K300, K310, W200, K500, K510, K600, K608,
K700, S700, K750, W550, W800, W810
db2020 : K800, K610, V630, K790, W850
db2012 : (db2010 dgn cid diatas cid49)w810
cid50,K320
db2001 + PDA Part : M600, M608, W950, W958,
P990
1. SEMC ODM
A. Calypso, ada pada ponsel J110, J120, K200,
K220
B. Arima, cth. ponsel: J220, J230, Z300
C. Locosto, cth: T250, Z250, T280, T303
SEMC PNX5230, cth: W350, W380, Z310
CID : Nomor CID menentukan jenis proteksi
ponsel yang digunakan oleh Sony Ericsson. CID
baru terus dikembangkan dari waktu ke waktu,
dengan tujuan untuk mencegah ponsel-ponsel SE
di-unlock, di-flash, atau di-utak-atik dengan
program-program selain program service resmi
SE. CID yang ada sekarang ini adalah : 16, 29, 36,
49, 51, 52, 53
COLOR BLUE / BROWN / RED : Warna-warna ini
menentukan jenis ponsel.
BLUE : ponsel diproduksi di pabrik dan tidak
pernah diprogram dengan software / GDFS / IMEI
BROWN : ponsel yang digunakan untuk tujuan
pengembangan / testing. Bisa dianggap sebagai
prototype / beta.
RED : ponsel yang beredar bebas di pasaran.
OTP : One Time Programming Memory, yaitu
suatu bagian di memory yang dapat diprogram
secara permanen (sekali diprogram tidak dapat
diubah / dimodifikasi lagi).
GDFS : Global Data Flash Storage, yaitu non
volatile area yang menyimpan parameter-
parameter, settingan-settingan dan kalibrasi data
(termasuk simlock)
CDA : Nomor CDA menentukan varian firmware
mana yang harus seharusnya digunakan untuk
ponsel tersebut. Nomor CDA ini yang
menentukan language pack, branding, bandlock
yang mana yang akan diflashkan ke dalam ponsel
oleh SEUS (Sony Ericsson Update Service).
Contoh: sebuah K750i Generic di Scandinavia
menggunakan CDA102337/12, sedangkan K750i
yang branded (hanya bisa menggunakan
provider Telenor) menggunakan CDA102338/62.
Keduanya akan diflash dengan paket bahasa yang
sama, akan tetapi yang terakhir hanya bisa
menggunakan sim card dari provider Telenor
saja (branded).
SEUS : Sony Ericsson Update Service. Perangkat
lunak resmi buatan Sony Ericsson untuk para
pengguna HP Sony Ericsson yang ingin
mengupdate firmware nya sendiri via internet
tanpa harus membawa ke SESC.
SESC : Sony Ericsson Service Center. Gerai
service resmi Sony Ericsson.
IMEI : International Mobile Equipment Identity/
Perangkat lunak Identitas Ponsel Internasional
yang berupa 15 digit angka numerik, dimana imei
tersebut juga tersimpan 2 tempat yang satu OTP
dan terakhir GDFS, penggantian IMEI adalah illegal
so jangan sampai kena ama aparat aja.
EMMA: emma berupa alat & perangkat lunak
software yang biasa digunakan oleh pihak
sonyericsson servis center versi emma perangkat
lunak tersebut saat ini adalah versi emma3,
kegunaan alat & perangkat lunak dari emma
tersebut ialah: ” anda dapat memprogram ulang,
mengunci operator gsm, dan tidak dapat
membuka operator gsm ”. EMMA & kunci CSCA
dapat digandengkan maka kita dapat membuka
operator gsm untuk semua versi cid.
A2: A2 ialah sekuriti baru sonyericsson mobile
phone, ponsel yang mempunyai sekuriti baru
memiliki sekuriti tanda tangan digital dari pihak
sonyericsson itu sendiri, maka kedepannya
ponsel yang telah support A2 makin sulit di buka
baik itu program ulang, unlock patch (patch
artinya tidak permanen buka operator) .
Sedangkan ponsel-ponsel yang ber CID52 yang
akan datang telah support patch unlock dengan
kata lain udah gratis tidak memerlukan login ke
setool, gti dll.Cerita sebenarnya tentang platform
A2
WSOD: White Screen Of Death, Layar ngeblank,
kedip-kedip putih
BROD: Blue Ring Of Death, saya belum tau detil
permasalahan, tetapi masalah ini ditemukan di
K850
Branded: Ponsel yang dikunci oleh provider
tertentu. Jadi ponsel yang branded tidak dapat
menggunakan chip (SIM) dari provider lain.
Unbranded: Proses pengembalian setting ke
kondisi original Sony Ericsson.
Unlocking: Membuka “kunci” ponsel yang di
branded supaya bisa dimasukkan SIM card
operator lain
EROM atau Extended ROM : merupakan bagian
dari software yang tidak dapat diflashing dengan
cara normal. Bagian ini mengatur interface
flashing, boot loader dll. Pada EROM inilah
sertifikat primer tertanam
Semoga bermanfaat …